Keluarga Katolik Indonesia
Doa Syukur untuk Orang Tua
Ya Allah, Bapa yang penuh kasih sayang, kami bersyukur kepada-Mu atas orang tua kami. Melalui mereka Engkau telah menciptakan kami. Melalui kasih sayang mereka, Engkau menyayangi kami. Mereka mendidik, mendampingi, dan menuntun kami. Mereka membesarkan kami dan menjadi sahabat kami. Berkatilah mereka senantiasa. Berilah mereka kesabaran. Terangilah akal budi mereka supaya mereka selalu bertindak bijaksana.
Berilah mereka kesehatan agar tetap mampu menjalankan tugas mereka sebagai pembina keluarga. Berilah rezeki secukupnya untuk kami semua, dan hindarkanlah orang tua kami dari marabahaya. Sempurnakanlah kasih mereka satu sama lain, sehingga mereka dapat menjaga kelestarian perkawinan, dan tetap setia pada janji perkawinan mereka.
Semoga mereka dapat menjalankan tugas dengan baik bagi gereja, masyarakat, dan keluarga. Buatlah keluarga kami menjadi Gereja kecil yang selalu mengasihi-Mu dan mengasihi Yesus, Putra-Mu. Kami mohon pula berkat-Mu untuk semua orang tua, yang dengan rela dan penuh tanggung jawab telah menjalankan tugas selaku orangtua atas anak-anak mereka. Semoga pengorbanan mereka tidak sia-sia.
Bila mereka menghadapi kesulitan dan tantangan, sudilah Engkau menunjukan jalan keluar yang diperlukan. Jangan biarkan mereka merana karena kegetiran hidup. Kami berdoa pula bagi para orang tua yang sering dilupakan oleh anak-anak mereka. Sudilah Engkau menghibur dan menguatkan hati mereka.
Teristimewa kami berdoa bagi para orang tua yang merasa gagal dalam membangun keluarga dan mendidik anak-anak. Semoga kepedihan ini tidak membuat mereka putus asa, tetapi semakin menyadarkan mereka untuk senantiasa bersandar pada-Mu.
Bapa, semua permohonan ini kami unjukan kepada-Mu demi Yesus Kristus Putra-Mu, yang menjadi teladan kami dalam menghormati dan mengasihi orang tua. Dialah pengantara kami untuk selama-lamanya.
Doa Syukur atas Pengampunan 2
Terima kasih, ya Allah, atas pengampunan yang Kau berikan kepada kami. Semoga sukacita di surga karena satu orang berdosa bertobat juga menjadi sukacita kami. Semoga sukacita pengampunan ini, mendorong kami selalu hidup rukun dan damai dengan seluruh umat-Mu. Ya Allah, perkenankanlah kini kami pergi dalam damai, dan selalu ingat akan sabda Putra-Mu yang menghendaki kami tidak berbuat dosa lagi.
Siapakah yang dimaksud dengan ketujuh malaikat tersebut di atas?
Dalam Alkitab malaikat agung yang sering disebut yaitu 1. Mikhael, 2. Gabriel, 3. Rafael, sedang keempat malaikat agung lainnya kemungkinan adalah 4. Uriel, 5. Barrachiel, 6. Sealtiel dan 7. Yehudiel.
1. Malaikat Agung St Mikael , “Siapakah seperti Tuhan”,
St. Mikael dikenal sebagai malaikat keadilan, dan kitab Taurat mengenal malaikat ini sebagai penghancur Sodom dan Gommorah dan sebagai malaikat yang membantu penguburan Nabi Musa. Ia adalah malaikat perang melawan iblis dan pengikutnya. Ada yang mengatakan jika ia adalah salah satu dari Kerub yang menjaga pohon kehidupan. Ia dapat dimohon untuk: bertarung melawan iblis, menyelamatkan jiwa-jiwa dari neraka pada saat sakratul maut. Michael disebut sebagai Penjaga Sakramen Mahakudus Ekaristi. Ia adalah pemimpin balatentara surga, sebagai seorang prajurit ia tidak hanya melindungi jiwa-jiwa tetapi juga melindungi kita dari musuh dan melindungi Tuhan Kita, dalam sakramen suci. Ia memiliki kuasa untuk menghukum siapapun yang berdosa melawan sakramen ini.
2. Raphael artinya Tuhan yang menyembuhkan. Ia hanya muncul dalam kitab Tobit.
Rafael ialah penjaga Sakramen Tobat. Rafael digambarkan membawa wadah minyak pengurapan dan ikan. Minyak melambangkan penyembuhan melalui sakramen pengakuan dosa. Ikan juga mengingatkan akan perlindungan yang ia berikan pada Tobit muda atas iblis Asmoday dan penyembuhan atas ayahnya yang buta.
3. Malaikat Agung Santo Gabriel disebut dalam Injil.
St. Gabriel adalah malaikat Inkarnasi dan juga dikenal sebagai malaikat belas kasihan. Ia disebut sebagai penjaga sakramen Baptis. Gabriel merupakan Malaikat Agung yang memberitakan kabar gembira dan kemenangan inkarnasi melawan dosa dan maut. Ia sering digambarkan memegang bunga lili yang melambangkan jiwa murni yang dihasilkan melalui melalui sakramen baptis dan sakramen tobat, dua sakramen sebagai buah penebusan Kristus. Benderanya melambangkan kasih sayang Bunda Suci yang universal.
St. Uriel membawa pedang kebenaran bagi prajurit Kristus, yaitu kita melalui sakramen krisma. Ia membawa api yang mengingatkan akan turunnya Roh Kudus pada pentekosta dan bara yang merupakan karunia Roh Kudus. Ia mengingatkan kita akan hati harus dibakar dengan cinta tersuci pada Tuhan seperti para seraphim, seperti Hati Suci Yesus dan Maria. Santo Uriel membawa neraca yang melambangkan penilaian tindakan kita. Selain itu juga melambangkan neraca milik Keadilan Sejati yang akan menimbang kita di hari penghakiman. St. Uriel membawa pedang yang menjaga Taman Eden. Wujudnya adalah seorang laki-laki yang membawa pedang menyala
Santo Yehudiel membawa sebuah mahkota yang membara yang melambangkan penebusan dan belas kasih Tuhan dan kemenangan yang menunggu di kehidupan selanjutnya sekaligus melambangkan penderitaan kita yang ditanggung dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus.
Malaikat berkata untuk memimpin sepasukan malaikat 496,000. Ketiga Kitab Henokh menjelaskan dirinya sebagai salah satu dari empat penguasa Serafim dan malaikat petir. Dia sering digambarkan memegang putih bangkit melawan dada, atau dikelilingi di kelopak mawar putih.
St. Sealtiel merupakan Malaikat Agung yang membawa dupa melambangkan doa dan penyerahan pada Pengorbanan Tuhan dalam misa kudus.
Mayoritas umat Kristen Indonesia adalah umat Protestan. Dari 23,5 juta total penduduk Indonesia beragama Kristen, sekitar 16,5 juta orang mengikuti ajaran-ajaran Protestan, sementara 7 juta orang lainnya mengikuti ajaran-ajaran Katolik. Komunitas-komunitas Kristen tersebar secara tidak merata di seluruh negeri. Namun, seperti yang bisa dilihat dari peta di bawah, kebanyakan dari komunitas ini bertempat tinggal di wilayah Timur Indonesia yang memiliki kepadatan penduduk lebih rendah.
Lokasi-lokasi dengan komunitas-komunitas Kristen yang berjumlah cukup besar:
1. Sumatra Utara2. Kalimantan 3. Sulawesi Utara 4. Sulawesi Barat5. Maluku6. Papua7. Flores8. Sumba9. Timor Barat
Kedatangan Kekristenan di Nusantara
Sumber pertama yang diketahui mengenai kehadiran agama Kristen di Nusantara bisa ditemukan di karya ensikopledi oleh Abu Salih Al-Armini, seorang Kristen Mesir yang hidup di abad ke-12. Menurut tulisannya, ada sejumlah gereja Nestorian di Sumatra Barat pada saat itu yang berlokasi dekat dengan sebuah tempat produksi kayu kamper. Namun, para ilmuwan di masa selanjutnya berargumen bahwa Al-Armini mungkin telah salah mencatat lokasi ini dan lokasi sebenarnya berada di sebuah kota di India.
Setelah Portugis menaklukkan Malaka (yang kini disebut Malaysia) di tahun 1511, mereka berlayar lebih jauh ke arah Timur dan menemukan tempat asal rempah-rempah yang diidam-idamkan yaitu Kepulauan Maluku di mana Sultan Ternate berkuasa. Di sini, Portugis mendirikan tempat pemukiman kecil. Pada awalnya, hubungan antara orang Portugis yang beragama Katolik dan penduduk Muslim di Ternate berjalan harmonis karena kedua pihak menyadari keuntungan-keuntungan kerjasama perdagangan. Dari tahun 1534 dan selanjutnya, para pendeta berkebangsaan Portugis mulai aktif menyebarkan ajaran Katolik kepada penduduk asli dan pada akhir abad ke-16 sekitar 20% penduduk Maluku bagian selatan diklasifikasikan sebagai umat Katolik. Dua lokasi lain, keduanya di wilayah Timur Indonesia, tempat orang-orang Portugis mendirikan tempat-tempat pemukiman umat Katolik berada di Larantuka (di Pulau Flores) dan Dili (di Pulau Timor). Namun, terjadi bentrokan antara orang-orang Portugis (yang ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah) dan penduduk Ternate. Hal ini secara serius mengurangi pengaruh orang-orang Portugis di Kepulauan Maluku.
Orang-orang Belanda dari aliran Protestan-Calvinis mendirikan tempat pemukiman pertama mereka di Ternate pada tahun 1607. Mereka juga ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah namun jauh lebih berhasil dibandingkan orang-orang Portugis dalam mencapai ambisi mereka. Selama dua abad selanjutnya, Kesultanan Ternate secara bertahap kehilangan kekuasaannya, sementara ketiadaan pengaruh Portugis juga menimbulkan konsekuensi bagi penyebaran kekristenan di wilayah itu. Pada awalnya, orang-orang Belanda hanya memiliki sedikit minat untuk menyebarkan Injil. Di beberapa wilayah yang dikuasai perusahaan dagang Belanda yaitu VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) orang Belanda memang mendukung aktivitas-aktivitas misionaris. Namun, di kebanyakan kasus kegiatan misionaris terbatas pada tugas-tugas pastoral untuk komunitas-komunitas (yang sudah) Kristen yang kebanyakan terdiri dari orang-orang Eropa. Tidak ada usaha penyebaran agama besar-besaran yang didukung di wilayah-wilayah di bawah kontrol Belanda. Namun, satu kebijakan cukup jelas: hanya Kekristenan aliran Protestan-Calvinis Belanda yang diizinkan. Imam-imam Katolik yang sebelumnya menyebarkan ajaran-ajaran Katolik diusir. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa proses penyebaran ajaran Kristen, yang dimulai oleh orang-orang Portugis, telah (hampir) berhenti sama sekali ketika Belanda berkuasa di periode VOC (1602-1798).
Penyebaran Kekristenan selama Periode Penjajahan
Pada abad ke-19 ketika Kerajaan Belanda mendapat kontrol atas wilayah yang sebelumnya dikuasai VOC, aktivitas-aktivitas misionaris masih tetap tidak didukung oleh pemerintah kolonial. Gereja Reform Belanda adalah agen pemerintah yang hanya berfokus melayani kebutuhan religius dari warganegara Belanda (yang sudah) memeluk aliran Protestan. Kendati begitu, sekelompok kecil dari anggotanya melakukan penyebaran ajaran-ajaran Protestan dan mendirikan gereja-gereja dan sekolah-sekolah di Hindia Belanda. Namun, insentif skala besar yang nyata untuk penyebaran agama bagi penduduk asli datang dari organisasi-organisasi baru yang datang dari Eropa di pertengahan kedua abad ke-18 dan abad ke-19. Institusi-institusi seperti Serikat Misionaris Belanda (Nederlandsch Zendeling Genootschap) dan Kelompok Misionaris Rhenish (Rheinische Missionsgesellschaft) dari Jerman diizinkan untuk menyebarkan ajarannya di Hindia Belanda. Karena Kerajaan Belanda di Eropa telah mulai menjadi sekuler, pemerintah kolonial juga tidak bisa mencegah misionaris-misionaris Katolik melakukan aktivitas-aktivitasnya di Hindia Belanda. Pemisahan antara gereja dan negara berarti negara harus mengambil sikap netral mengenai isu-isu agama, karenanya aktivitas-aktivitas misionaris diserahkan pada sektor non-pemerintahan.
Sekalipun pada tahun 1900, aktivitas-aktivitas misionaris telah terbentuk di seluruh wilayah koloni (kecuali untuk wilayah-wilayah Muslim di Aceh dan Sumatra Barat), jumlah umat Kristen tidak banyak bertambah dibandingkan satu abad sebelumnya. Hanya dua wilayah yang menunjukkan pertambahan besar untuk jumlah penduduk asli pengikut ajaran Protestan, yaitu Minahasa (Sulawesi Selatan) dan Tapanuli (Sumatra Utara). 'Kegagalan' umum penyebaran agama Kristen kepada penduduk asli dalam skala besar terutama disebabkan karena kurangnya kemampuan finansial, terbatasnya jumlah pekerja, dan pengunaan metode-metode yang tidak tepat. Setelah tahun 1900, ekspansi wilayah oleh Pemerintah Kolonial telah hampir sukses seluruhnya dan politik etis (bertujuan meningkatkan standar hidup penduduk asli) diperkenalkan. Kebijakan baru ini mengimplikasikan dampak lebih langsung kepada penduduk asli yang - antara lain - menyebabkan kedatangan (khususnya) banyak umat Katolik dari Belanda. Dengan lebih banyak sumberdaya manusia dan dukungan keuangan, aktivitas-aktivitas misionaris Katolik bergerak ke wilayah-wilayah baru dan jumlah penduduk asli pengikut ajaran Katolik turut bertambah. Kelompok-kelompok Protestan didukung oleh sejumah organisasi dari wilayah Amerika Utara yang datang ke Hindia Belanda pada pertengahan pertama abad ke-20. Pada umumnya, pendekatan misionaris di koloni Belanda cukup terpecah-percah. Pada tahun 1938, diambil langkah-langkah untuk mendirikan Dewan Kristen Nasional di Hindia Belanda namun Perang Dunia II dan dilanjutkan dengan kemerdekaan Indonesia mengakhiri usaha ini.
Kekristenan di Indonesia Sekarang
Kendati ada sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki masyarat yang jelas mayoritas Kristen (lihat peta di atas), secara keseluruhan, agama Kristen hanya menjadi agama minoritas di Indonesia. Oleh karena itu, umat Kristen memiliki posisi sosial politik yang agak lemah di negara ini dengan pengecualian di beberapa wilayah mayoritas Kristen (di wilayah-wilayah ini umat Muslim terkadang harus menghadapi tindakan-tindakan diskriminatif). Posisi umum yang lemah ini membuat sebagian besar umat Kristen Indonesia menyadari posisinya sebagai minoritas dan karenanya mereka berusaha menjalin hubungan baik dengan umat Muslim. Meskipun begitu, mengenai rasa kebangsaan Indonesia, umat Kristen sama kuatnya dalam kebanggaan nasionalis seperti umat Muslim yang menjadi mayoritas. Umat Kristen juga sangat mendukung penjagaan persatuan Indonesia.
Dalam beberapa dekade terakhir, ada banyak catatan kasus mengenai serangan-serangan kelompok-kelompok radikal Muslim melawan gereja-gereja dan umat Kristen. Hal ini menimbulkan rasa takut di dalam komunitas Kristen Indonesia. Insiden-insiden ini terutama terjadi di pulau Jawa tempat umat Kristen menjadi minoritas. Sayangnya, situasi ini sepertinya akan terus berlanjut. Namun, serangan-serangan ini bisa dijelaskan sebagai ekspresi ketakutan dan frustasi dari para pelakunya karena Indonesia (dianggap oleh para pelaku) telah mengalami proses 'Kristenisasi' setelah masa kemerdekaan. Sebetulnya, akar masalah ini ada di dalam sejarah yang mencatat bahwa kelompok elit Kristen yang cukup besar (yang diperlengkapi dengan pendidikan dan perekonomian yang lebih baik) diperlakukan lebih baik oleh Belanda pada era kolonial. Setelah kemerdekaan Indonesia, kelompok elit Kristen menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam perpolitikan (termasuk di dalam militer) dan perekonomian Indonesia baik pada masa pemerintahan Soekarno maupun Suharto (pada pertengahan awal rezimnya). Alasan utama dari situasi paradoks ini adalah karena umat Kristen - sebagai kelompok minoritas - tidak merupakan ancaman besar. Pada tahun 1950an dan 1960an terjadi pertarungan kekuasaan antara kelompok nasionalis, komunis, dan golongon Islam, sementara waktu Suharto mengambil alih kekuasaan pada tahun 1966 (dan kelompok komunis dihapuskan), tetap perlu upaya besar dari Pemerintah untuk mengurangi peran politik Islam di dalam masyarakat Indonesia. Di dekade-dekade kekacauan dan ketidakpercayaan, umat Kristen dianggap sebagai sekutu (karena tidak memiliki agenda tersembunyi) dalam menghadapi kekuatan-kekuatan tandingan di dalam masyarakat. Kondisi ini berubah di akhir 1980an dan 1990an ketika tidak hanya kelompok Islam aliran keras yang menolak Pemerintah tetapi juga kelompok Islam moderat mulai mengkritik Pemerintah dan menuntut demokrasi. Untuk meraih lebih banyak dukungan populer, Suharto (seorang Muslim tradisional yang tidak terlalu religius) memutuskan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih pro-Muslim, termasuk menempatkan lebih banyak orang Islam di posisi pucuk pemerintahan (termasuk di militer). Ini menyebabkan penurunan pengaruh umat Kristen dalam politik nasional.
Di masyarakat Indonesia, umat Muslim dan Kristen hidup dalam keharmonisan sosial. Antara 1997 sampai 2004 (pada saat dan setelah kejatuhan Suharto) sejumlah wilayah di Indonesia diserang oleh insiden-insiden kekerasan mengerikan yang diberi label 'konflik agama'. Namun, salah apabila menganggap konflik-konflik ini hanya masalah agama semata. Kejatuhan Suharto membuka kompetisi sengit untuk mendapatkan kekuasaan-kekuasaan politik, ekonomi, dan sosial di daerah-daerah Indonesia; dan juga di antara kelompok-kelompok beragama sama. Dikombinasikan dengan pemerintahan pusat yang lemah dan tidak terorganisir (termasuk militer nasional) karena Krisis Keuangan Asia, konflik-konflik ini mendapat kesempatan untuk membesar dan menjadi semakin lama periodenya. Ada juga laporan-laporan yang mengklaim militer Indonesia justru mendorong berlanjutnya konflik-konflik ini untuk menciptakan kekacauan di dalam negeri supaya bisa mendapatkan lebih banyak kekuatan politik.
Bagi umat Katolik yang taat, doa menjadi alat komunikasi manusia dengan Tuhan. Inilah rangkuman 7 Doa Syukur Katolik singkat dan cocok untuk keluarga.
Dikutip dari laman resmi Paroki Roh Kudus Surabaya, doa merupakan dorongan hati, pandangan sederhana terhadap surga, maupun ungkapan syukur ketika keadaan gembira dan dalam masa sulit. Tuhan Yesus pun telah mengajarkan perihal berdoa hendaknya dengan sikap tekun supaya dapat terkabul.
Nah, artikel kali ini sangat cocok untuk kalian yang sedang mencari referensi kumpulan doa syukur Katolik yang singkat dan baik. Yuk, langsung saja simak rangkuman dari tim detikJogja di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Buku Doa Remaja Katolik oleh Astuti dan laman resmi Gereja Santo Yakobus Paroki Kelapa Gading, berikut merupakan tujuh doa syukur Katolik yang baik dan singkat.
Tuhan Yang Luar Biasa, saya hanya ingin berterima kasih kepada-Mu untuk segala-galanya. Engkau telah memberikan kepada saya Yesus dan sekarang Engkau melihat saya seolah-olah saya suci. Saya tidak bisa membungkus pikiran saya di sekitar ini, karena saya tahu betapa bernoda saya dengan dosa.
Bapa, saya berterima kasih kepada-Mu untuk keindahan alam. Terima kasih untuk hutan lebat berhutan, perairan pulau yang jernih, matahari untuk kehangatan dan cahaya, bulan, dan bintang berkelap-kelip yang secara khusus Engkau tempatkan menjadi rasi bintang bagi kami. Engkau luar biasa dan menakjubkan, Bapa. Aku mencintai dan mengasihi-Mu! Amin.
Doa Syukur dalam Keberhasilan
Allah yang mahakuasa, firman yang keluar dari mulut-Mu tidak akan kembali kepada-Mu dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kau kehendaki, dan akan berhasil. Yesus, Sang Sabda yang Kau utus ke tengah-tengah kami pun tidak kembali dengan sia-sia. Ia melaksanakan apa yang Kau kehendaki dan berhasil.
Terima kasih, ya Bapa, Engkau berkenan menyertai dan memberkati usaha kami sehingga kami dapat berhasil. Kami gembira sekali boleh ambil bagian dalam keberhasilan Yesus, Sang Sabda. Semoga keberhasilan ini tidak membuat kami sombong dan lupa diri, tetapi semakin membesarkan iman kami akan penyertaan-Mu.
Kami mohon berkat-Mu bagi semua yang telah memberi bantuan dan kerjasama sehingga kami berhasil. Dan ingatlah juga akan mereka yang belum berhasil, kuatkanlah semangatnya, jangan sampai putus asa. Semoga suatu saat mereka pun berhasil. Allah, Bapa kami, seluruh keberhasilan dan suka-cita ini kami persembahkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Kualitas terbaik untuk keluarga Indonesia
Semua yang sudah menggunakan produk Olympic Furniture
Tanggal berdiri : 1 Juni 1960
Pendiri : Yayasan Atma Jaya
Unika Atma Jaya merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para Uskup se-Jawa pada Juni 1952. Dalam pertemuan itu diutarakan kemungkinan pembentukan suatu perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Di Jakarta gagasan itu terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan muda Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang kemudian mendirikan sebuah perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Mereka antara lain: Ir. J.P. Cho, Drs. Lo Siang Hien-Ginting, Drs. Goei Tjong Tik, I.J. Kasimo, J.B. Legiman, S.H., Drs. F.X. Seda, Pang Lay Kim, Tan Bian Seng, Anton M. Moeliono, St. Munadjat Danusaputro, J.E. Tan, Ben Mang-Reng Say.
Pada tahun-tahun awal, Unika Atma Jaya dibantu oleh para suster Ursulin, dengan menyediakan ruang kuliah di kompleks persekolahan Ursulin, di Jalan Lapangan Banteng Utara dan kompleks Santa Theresia, Menteng. Sejak tahun 1967, Atma Jaya berangsur-angsur menempati kampus di Jalan Sudirman yang terkenal dengan nama kampus Semanggi. Selanjutnya menempati kampus Pluit, di Jakarta Utara untuk Fakultas Kedokteran (FK), Rumah Sakit Atma Jaya (RSA), dan Rumah Duka Atma Jaya.
Atma Jaya berarti Rohlah yang jaya. Roh yang jaya memberi semangat untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan. Keunggulan akademis dan lulusan professional adalah orientasi utama.
Kini, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan fakultas dengan dua puluh satu program studi untuk program sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana dengan tujuh program magister: Magister Manajemen (MM) dan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 1992, Magister Profesi Psikologi pada 2005, Magister Bioteknologi pada 2011, Magister Sains Psikologi, Magister Ilmu Hukum pada 2012 dan Magister Teknik Mesin pada 2013 serta satu program doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 2002. Untuk program sarjana (S1): Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM) berdiri pada tahun 1960, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) tahun 1961, Fakultas Hukum (FH) tahun 1965, Fakultas Kedokteran (FK) tahun 1967, Fakultas Psikologi (FP) tahun 1992 dan Program Magister Profesi Psikologi tahun 2005, serta Fakultas Teknobiologi (FTb) tahun 2002.
Doa Syukur pada Bapa Surgawi
Terima Kasih untuk semua anugerah-Mu dalam kehidupanku. Terima kasih untuk kasih-Mu yang tanpa batas bagiku, keluargaku dan orang orang di sekitarku. Terima kasih menjadikan aku sebagai alasan Engkau memberkati lingkunganku,pekerjaanku dan komunitasku.
Tahirkan lidah, mulut dan bibirku sehingga hanya kata kata berkat dan Firman-Mu saja yang bisa aku katakan. Tahirkan mataku sehingga hanya hal hal yang daripadaMu saja yang aku lihat, untuk pertumbuhan imanku. Tahirkan telingaku sehingga hanya kebenaranMu yang aku dengar dan perdengarkan.
Berkatilah aku, pasangan hidupku, anak-anakku, semua keluargaku,
rumahku, pekerjaanku serta teman-temanku. Jadikanlah kami perpanjangan hati dan tangan-Mu. Terima Kasih Bapa untuk semuanya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa.
Demikianlah rangkuman mengenai kumpulan 7 Doa Syukur Katolik singkat dan baik yang dapat kalian jadikan referensi. Semoga berguna. Dab.
KCBI memandang perlu umat Buddha yang berpendidikan tinggi, berwatak intelektual, berprestasi di masyarakat memiliki rasa persatuan dalam rangka membantu mereka yang masih tertinggal, agar bersama–sama bisa turut mengabdi dan berbakti pada Agama, Nusa dan Bangsa berdasarkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Please fill out your bio-data first to stay connected
Phone Number is required
Please enter the correct Phone Number
Phone Code is required
Please enter the correct Email
Company Name is required
If there is no company name, please type N/A
Department is required
Doa Syukur atas Pengampunan 1
Allah yang maharahim, Engkau tidak menghendaki kematian orang berdosa.
Sebaliknya Engkau menghendaki supaya kami bertobat dan hidup. Maka engkau mengundang orang berdosa supaya bertobat, dan kepada kami yang bertobat Engkau melimpahkan pengampunan. Kesalahan kami Engkau hapuskan, dan dosa kami tidak Kau ingat lagi.
Doa Syukur untuk Keluarga
Allah, Bapa kami yang Maha kasih,
Kami sekeluarga datang bersembah sujud di hadapan-Mu. Kami bersyukur atas segala rahmat-Mu di dalam kehidupan keluarga kami ini. Engkau menghimpun kami semua yang tinggal bersama kami sebagai satu keluarga. Kami bersyukur karena Engkau menganugerahkan rahmat keselamatan kepada kami melalui Yesus Kristus, Putera-Mu.
Bapa, Kami percaya Engkau menyertai keluarga kami ini, sehingga keluarga kami benar-benar menjadi gereja rumah tangga yang bertumbuh dan berkembang dalam keutamaan-keutamaan Kristiani: iman, harapan dan kasih. Kami percaya, Engkau membimbing keluarga kami dalam kesulitan hidup yang kami alami setiap hati.
Kuatkanlah kami sekeluarga, bilamana kami tergoda untuk jatuh ke dalam dosa dan menyimpang daripada-Mu. Tumbuhkanlah iman kami agar setiap hari kami tetap teguh menghadapi tantangan-tantangan nyata di dalam kehidupan. Kuatkanlah harapan kami agar tidak mudah putus asa ketika rencana-rencana kami seakan-akan mengalami kegagalan. Semoga berkat rahmat-Mu semua yang tinggal bersama kami, saling berbagi kasih satu sama lain, belajar berkorban dan rela memberi maaf dan pengampunan.
Bapa, Kami serahkan keluarga kami seutuhnya ke dalam penyelenggaraan kasih-Mu. Semoga segala bentuk kejahatan Kau singkirkan jauh-jauh dari keluarga kami. Biarlah kehangatan dan kedamaian, senantiasa menyertai keluarga kami dan cinta kasih-Mu mewarnai hidup keluarga kami sehari-hari.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.